Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah
memlimpahkanrahmatdan hidayah-Nya serta nikmat iman, islam, kesempatan,
kesehatan sehingga makalah yang berjudul Perbandingan
Laporan Keuangan Internasional Antar Negara dapat selesai tepat pada
waktunya.
Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Akuntansi Internasional. Makalah ini juga bertujuan untuk menganalisis
mengenai perbandingan penyusunan, pernedaan dan persamanaan atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan Internasional antar negara.Dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan
yang dimiliki serta keterbatasan bahan yang diperoleh, saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang akan sangat
diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Cimahi,16
Oktober 2017
Tim Penyusun
|
Banyaknya
perusahaan yang melakukan operasi bisnis di luar batas negaranya, menunjukkan
arah perkembangan operasi bisnis yang bersifat global. Hal ini dibuktikan
dengan hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Internasional
pada tahun 1992, terhadap 400 perusahaan skala menengah di dua puluh negara
maju yang melakukan bisnis di pasar internasional (Iqbal, et al., 1997 dalam
Arja Sadjiarto, 1999). Galobalisasi juga nampak dengan semakin banyaknya
kerjasama komunitas internasional yang dilakukan oleh beberapa negara termasuk
Indonesia. Kerjasama tersebut diantaranya North American Free Trade Agreement
(NAFTA), ASEAN Federation of Accountants. (AFA), Asia-Pasific Economic
Cooperation (APEC), World Trade Organization (WTO), dan International
Organization of Securities Commissions (IOSOC).
Globalisasi
membawa implikasi bahwa hal-hal yang dahulunya merupakan kewenagan dan
tanggungjawab tiap negara, akan dipengaruhi oleh dunia internasional. Demikian
pula dengan pelaporan keuangan dan standar akuntansi suatu negara (Arja
Sadjiarto, 1999) Operasi bisnis dan pasar modal yang berkembang mengarah ke
internasional, tidak didukung oleh akuntansi dan pelaporannya, karena akuntansi
dan pelaporannya masih berorientasi lokal. Adanya operasi bisnis dan pasar
modal yang bersifat global tersebut tentu menuntut adanya standar yang bersifat
global atau bersifat internasional, karena aturan-aturan akuntansi yang
bersifat lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan keuangan
internasional. Oleh karena itu, beberapa kelompok profesi berusaha membuat
standar akuntansi internasional.
Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS ) disusun oleh
empat organisasi utama dunia.Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional
Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar
Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun
standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan
dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999).
Meskipun
banyak kritik terhadap standar akuntansi internasional, banyak pula dukungan
terhadap standar akuntansi internasional. Hal ini karena beberapa organisasi
peminjam internasional mendorong digunakannya standar akuntansi yang diterima
secara internasional dan badan-badan pengawas pasar modal internasional semakin
menuntut penggunan standar akuntansi internasional. Seperti halnya tekanan
dunia internasional untuk mengadopsi standar akuntansi internasional, sebagai
contoh tuntutan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang mengharuskan standar
akuntansi keuangan yang sejalan dengan standar akuntansi internasional (Asian Development
Bank Report, 2003).
Adopsi
penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi
internasional secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di
suatu negara. Adopsi dan implementasi standar akuntansi internasional (IAS)
yang sekarang menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS)
bukanlah suatu yang mudah, beberapa permasalahan akan dihadapi oleh tiap
negara.
1.
Apa yang dimaksud dengan Harmonisasi
Internasional?
2.
Bagaimana Perbandingan Isi Laporan
Keuangan Internasional antar Negara ?
1.
Untuk Memahami Terkait Harmonisasi Internasional.
2.
Untuk Memahami Perbandingan Isi
Laporan Keuangan Internasional antar Negara.
Harmonisasi
adalah suatu upaya dalam mencari keselarasan. Namun, pengertian harmonisasi
dalam akuntansi adalah suatu proses untuk meningkatkan komparabilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi
standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya
standar yang berlaku secara internasional.Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Keuntungan Harmonisasi
Internasional:
1)
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2)
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3)
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4)
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.standar akuntansi
internasional memiliki sifat lebih fleksibel dan terbuka.
Harmonisasi
standar akuntansi internasional pertama kali dikenalkan oleh European Commision
(EC). Pada tahun 1995 EC mengadopsi pendekatan baru bagi harmonisasi akuntansi
yang memperbolehkan penggunaan standar akuntansi internasional untuk perusahaan
yang terdaftar di pasar modal internasional. Lembaga-lembaga yang aktif dalam
usaha harmonisasi standar akuntnasi internasional antara lain adalah IASC
(International Accountig Standard Commitee) dan PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi
tersebut adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan
internasional, organisasi perdagangan, serta International Organization of
Securities Commissions (IOSCO) ((Arja Sadjiarto, 1999). Harmonisasi standar
akuntansi internasional berarti proses meningkatkan kesesuaian praktik
akuntansi melalui penyusunan batasan berbagai macam perbedaan (Choi, et al.,
1999). Dengan demikian harmonisasi dapat mengakomodasi perbedaan nasional dan
meningkatkan komparabilitas informasi keuangan dari berbagai negara.
Harmonisasi membuat standar akuntansi keuangan sejalan dengan standar akuntansi
internasional.
- Harmonisasi
Internasional Negara Australia
Australia
adalah salah satu negara yang berpengaruh dalam pengembangan akuntansi
internasional sejak konsep dari komite akuntansi internasional dikembangkan di
Sidney tahun 1972.Keputusan untuk mengadopsi IFRS di Australia berawal dari
diputuskannya mengadopsi IFRS mulai dari 1 januari 2005 yang merupakan
keputusan pada tahun 2002. Seiring dengan jadwal European Union (EU) untuk
pengadopsian IFRS. IFRS 2004 yang merupakan ‘platform stabil’ diadopsi.
Manfaat
mengadopsi IFRS bagi Australia adalah :
1. Membantu
menarik modal ke Australia = menurunkan biaya modal
2. Biaya
lebih rendah bagi pelapor, auditor dan pemakai laporan keuangan dari entitas
multinasional (tidak perlu susun ulang)
3. Mengisi
kesenjangan dalam AGAAP, misalnya yang berhubungan dengan instrumen keuangan.
Setelah
dilakukan harmonisasi IFRS dengan standar akuntansi di Australia, hasil yang
diperoleh adalah :
1. Laporan
keuangan entitas Australia lebih banyak dimengerti di seluruh dunia
2. Sinergi
dalam persiapan, audit dan kajian laporan keuangan Australia untuk entitas yang
merupakan bagian dari kelompok multinasional
3. Biaya
awal sehubungan dengan proses adopsi, terutama untuk penerapan IAS 39 untuk
entitas seperti bank dan perusahaan asuransi
4. IFRS
terus mengalami perubahan – kebanyakan perubahan ini didorong oleh hal-hal yang
tidak berlaku bagi Australia
5. Isu
akuntansi yang relevan untuk Australia mungkin bukanlah prioritas global,
misalnya seperti Aktivitas Pertambangan, dan Laba Rugi versus Pendapatan
Lain-Lain (Other comprehensive income)
6. Adopsi
IFRS menyoroti kekhawatiran akan pengungkapan yang berlebihan
- Harmonisasi Internasional di
Singapura
Di
Singapura adopsi penuh Standar Akuntansi Internasional tidaklah menjadi
masalah. Regulator di negara ini telah meminta perusahaan di Singapura untuk
mengikuti Singapore Reporting Standards (FRS) mulai 1 Januari
2003 dan FRS sendiri diadopsi dari AIS. Sampai April 2005 Singapura telah
mengadopsi semua Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan
oleh IASB, kecuali AIS No.40 tentang Investment Property,
yang direvisi oleh IASB dan berlaku pada 1 Januari 2005, sehingga untuk hal
tersebut Dewan Standar Singapura memberlakukan secara efektif pada 1 Januari
2007
- Harmonisasi Internasional di Korea Selatan
Korea Accounting Standards Board (KASB)
telahmerilissebuahlaporanpadapelajarandariadopsi Korea dari International
Financial Reporting Standards (IFRS).Laporaninimenguraikansejarahadopsi Korea
IFRS, langkah-langkah yang dilakukandalampersiapanuntukdanselamatransisike
IFRS, danrekomendasibaginegara-negara lain mempertimbangkanmengadopsi IFRS.
Korea mengumumkan 'roadmap' untukadopsisetara Korea International Financial
Reporting Standards (K-IFRS) padatahun 2007.Berdasarkanpetajalan,
semuaperusahaan yang
terdaftardimintauntukmenyiapkanlaporankeuangantahunanmereka di bawah K-SAK dari
2011.Selainitu, perusahaan yang terdaftarselainlembagakeuangan yang
diizinkanuntukmenerapkan K-IFRS mulaitahun 2009.
Laporaninimemberikanringkasanjumlahentitasmenerapkan
IFRS di Korea:
IFRS 14
entitasawaldiadopsipadatahun 2009
IFRS 59
entitasawaldiadopsipadatahun 2010
Laporaniniberisibab yang ditujukanuntukmasalah-masalah yang dihadapidalam
proses transisi Korea, termasuk:
1.
Penekananpadapelaporansubstansiekonomitransaksi, yang memilikidampak di
berbagaibidangsepertiklasifikasisahampreferen,
pengukurancadangandansecuritisationskerugianpinjaman
2. Perubahandaripraktek Korea
masalalupadasaatkonsolidasi, perubahanbatas-batasentitaspelapor.
3.
Perluasanpenggunaanakuntansinilaiwajar,
memberikaninformasi yang
lebihrelevantetapimemperkenalkanvolatilitaslebihdalamlaporankeuangandanmembutuhkanpengukuran
yang dapatdipercaya.
.
Ringkasaneksekutiflaporancatatanberikut:
Proses adopsi IFRS di Korea agakbergelombangnaik: adamasalah yang
berkaitandenganbiayatakterdugatambahan, kurangnyaprofesionalakuntansi,
sentimenpublik unwelcoming, dllKetikamencobauntukmengatasihambatan-hambatan,
bagaimanapun, Korea
menyadaribahwaberikutsangatpentingdalammempromosikankeberhasilanimplementasi
IFRS di negaramanapun: menyegarkandiskusitentang IFRS antarakonstituen di
rumahdan di luarnegeri; mencegahstrespsikologis stakeholder
darimendapatkanberlebihandenganmemberikanpendidikandanpromosi IFRS cukup;
danmenerimalebihbanyakdukungan yang kuatdari IFRS Foundation. Mengadopsi IFRS
berartimengubahbahasapelaporankeuangansuatunegara.Dengandemikian,
sepertiperistiwapentingakandilakukandenganlancarhanyajikadisertaidengankemauan
yang teguhdarinegaramengadopsi, reorganisasisistemterkait, dandukungan yang kuatdariYayasan.
- Harmonisasi Internasional di German
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi keuanagan , karena hanya dipahami
oleh negara-negara yang berbahsa Inggris. Undang-undang tahun 1998 tentang kendali
dan transparasi memperkenalkan persyaratan bagi Mentri Kehakiman untuk mengakui
dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
§ Mengembangkan
rekomendasi untuk penerapan standar dalam laporan keuanagn gabungan
§ Menagjukan Mentri
Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru
§ Mewakili
Jerman dalam organisasi akuntansional seperti IASB.
Laporan
Keuangan
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan Manajemen
5.
Laporan Auditor
6.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Commercial Code, metode pembelian
merupakan metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan bisa
diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan
metode nilai buku dan metode revaluasi.Perusahaan-perusahaan Jerman yang
terdaftar harus menyusun laporan keuangan gabungan mereka menurut IFRS.
Perusahaan-perusahaan lain memiliki pilihan untuk menggunkan IFRS ataupun
peraaturan Jerman. Kedua pilihan tersebut dalam praktiknya diadaptasi dan
pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mengetahui standar
akuntansi mana yang diikuti.
- Harmonisasi Internasional di Amerika Serikat
Sistem yang dianut Amerika Serikat
tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi mengenai laporan audit
periodik keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat dibentuk dibawah hukum negara,
bukan hukum federal. Setiap negara bagian memiliki peraturan dasar perusahaan
sendiri secara umum peraturan tersebut mengandung persyaratan minimal untuk
mnjaga catatan akunatasi serta publikasi periodik laporan.
Laporaan Keuangan
1.
Laporan manajemen
2.
Laporan auditor independen
3.
Laporan keuangan primer
4.
Diskusi manajemen dan analisis hasil
operasional dan kondisi keuangan
5.
Penjelasan mengenai kebijakan
akuntansi dengan damapak yang paling krisis pada laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan keuangan
7.
Perbandingan data keuangan selama
lima atau sepuluh tahun
8.
Dua triwulan terpilij
9.
Patokan Akuntansi
Peraturan patokan akuntansi di
Amerika Serikat berassumsi bahwa kesatuan bisnis akan tetap berlangsung jika
terus diperhatikan. Dasar perhitungan akrual cukup meresap serta peraturan
transaksi dan pengenalan event sangat bergantung pada konsep yang cocok. Sebuah
konsisten membutuhkan pemaksaan pada beragaman perlakuan akuntansi terhadap
pokok tertentu pada tiap periode akuntansi dari satu periode keperiode
selanjutnya.
- Harmonisasi Internasional di Jepang
Pemeirntah
nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum undang-undang perusahaan, undang-undang
pertukaran dan sekuritas, dan undang-undang pajak penghasilan
perusahaan.Berdasarkan undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal
yang mendukung pada perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit
hanya oleh auditor yang berwenang. Baik auditor berwenang atau independen,
keduanya harus mengaudit perusahaan yang besar.
Laporan Keuangan
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan atas perubahan ekuitas
pmegang saham
4.
Laporan bisnis
5.
Jadwal tekait
Beberapa jadwal pendukung juga dibutuhkan tetapi
terpisah dari catatan antara lain:
§ Perubahan
pada obligasi dan utang jangka pendek dan panjang
§ Perubahan
pada aktiva tetap dan akumulasi penyusustan
§ Aset yang
dijaminkan
§ Jaminan
utang
§ Perubahan
pencadangan
§ Jumlah dari
dan untuk pemegang saham
§ Kepemilikan
ekuitas dalam anak perusahaan serta jumlah saham anak perusahaan
§ Penerimaan
dari anak perusahaan
Patokan
Akuntansi
Undang-undang
perusahaan membutuhkan perusahaan besar untuk mempersiapkan laporan keuangan
gabungan. Sebagai tambahan, perusahaan yang terdaftar harus mempersiapkan
laporan keuangan gabungan dibawah undang-undang pertukaran dan sekuritas. Akun
perusahaan prbdai merupakan dasar bagi laporan gabungan, dan prinsip akuntansi
yang sama normalnya digunakan pada kedua tingkatan.
- Harmonisasi Internasional di India
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di India
adalah lemabaga hukum dan profesi akuntansi. Penetapan lembaga pertama diatur
dalam undang-undang 1857, dan hukum pertama berhubungan dengan pemeliharaan
dengan kualifikasi resmi auditor pertaman.Akta Perusahaan 1956 diatur dan
diperbarui oelh agen pemerintahan. Departemen urusan perusahaan. Akta tersebut
menyediakan cara kerja yang luas yang disebut kitab akuntansi dan persyaratan
sebuah audit.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari neraca dua tahun, laporan laba rugi, lapran
arus kas, dan kebijakann akuntansi catatan. Perusahaan yang tidak terdaftar
hanya perlu menyiapkan laporan intnya saja, akan tetapi nagi yang terdaftar
harus menyiapkan laporan gabungan dan laporan int
Pengukuran Akuntansi
Anak perusahaan digabungkan ketika
induk perusahaan memiliki saham lebih dari setengah kemampuan cotiing atau
mengontrol pengaturan komposisi dean direktur. Anak perusahaan meungkin
dikesampingkan dari penggabungan jika kendali hanya sementara atau jika
pembatasan jangka panjang untuk kemapuan anak perusahaan dalam mentrasfer dana
kepada induk perusahaan.
Harmonisasi
adalah suatu upaya dalam mencari keselarasan dalam akuntansi adalah suatu
proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Dengan keuntungan sebagai berikut:
1)
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2)
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3)
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4)
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.standar akuntansi
internasional memiliki sifat lebih fleksibel dan terbuka.