Perbandingan SAK vs IAS - My Sketch

Wednesday 6 December 2017

Perbandingan SAK vs IAS

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memlimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat iman, islam, kesempatan, kesehatan sehingga makalah yang berjudul "Perbandingan SAK dengan IAS” dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah  ini dibuat guna untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional. Makalah ini juga bertujuan untuk menganalisis mengenai Perbandingan SAK dengan IAS.Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang dimiliki serta keterbatasan bahan yang diperoleh, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang akan sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.




Cimahi,08 Oktober  2017


Tim Penyusun






1.1         Latar Belakang Masalah

Akuntansi Menurut asal kata akuntansi yaitu berasal dari Accountancy / Accounting / Constituency yang diserap ke dalam bahasa Indonesia Akuntansi yang berarti sebuah aktivitas atau proses dalam mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan menyajikan data yang berhubungan dengan keuangan atau transaksi agar mudah dimengerti dalam mengambil keputusan yang tepat.
Sistem secara umum adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa unsur yang tergabung satu sama lain agar mempermudah laju aliran informasi, energi ataupun materi hingga dapat mencapai tujuan tertentu. Sistem dapat dijumpai di dalam bidang ilmu apa pun karena menjadi cara menggambarkan interaksi suatu set entitas yang paling mudah. Termasuk membuat suatu model matematika yang rumit menjadi lebih sederhana.
Dengan demikian sistem akuntansi dapat diartikan senbagai metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.


1.2      Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian SAK dan IAS?
2. Apa saja Perbedaan SAK dan IAS?
3. Apa Saja Komponen SAK dan IAS?
         5. Apa Pengertian Internasionalisis Pasar Modal?

1.3     Tujuan
2. Mengetahui perbedaan SAK dan IAS
3. Memahami komponen SAK dan IAS
4. Mengetahui Perkembangan Akuntansi Internasional
5. Memahami konsep Internasional Pasar Model


BAB IIPEMBAHASAN

1.2    Kajian Teori

            Pengertian Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)  Adalah suatu  kerangka dalam  prosedur pembuatan laporan  keuangan agar terjadi  keragaman dalam penyajian laporan keuangan.  Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan  hasil perumusan komite prinsiil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia Tahun 1984. SAK di Indonesia merupakan terapan dari  beberapa standar akuntansi yang ada seperti IAS,  IFRS, ETAP, GAAP selain itu ada juga PSAK  syariah dan  juga SAP
Tujuan Standar Akuntansi Keuangan  (SAK)
Adapun tujuan Standar Akuntansi Keuangam  yang baku :
  1. Dapat memberikan  informasi tentang posisi keuangan perusahaan prestasi dan  kegiatan perusahaan,  informasi yang di sususn berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim di harapkan mempunyai sifat jelas , konsisten, terpercaya,  dan dapat di perbadingkan.
  2. Memberi pendoman dan peraturan  kerja bagi akuntan publik agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen dan dapat mengabdikan  keahlian nya dan kejujurannya  melalui penyususnan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
  3. Memberikan database pada pemerintahan tentang berbagai  informasi  yang di anggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan, dan pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta  tujuan  makro lainnya .
  4. Dapat menarik pehatian para ahli dan praktisi dibidang teori dan prinsip akuntansi.
Pengertian Internasional  Accounting Standar  (IAS)
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard  Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).

Natawidyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard (IAS) kemudian IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.

Secara keseluruhan IFRS mencakup:
a.       International Financial Reporting Standard (IFRS).Standar yang      diterbitkan setelah tahun 2001.
b.      International Accounting Standard (IAS). Standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001.
c.       Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) setelah tahun 2001.
d.       Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) sebelum tahun 2001.








1.3     Perbedaan SAK dan IAS


No
Perbedaan
IFRS
SAK
Efek Konvergensi 
1
Cakupan Pengaturan
Desain IFRS diperuntukkan untuk entitas yang bersifat profitoriented dan SME (Small Medium Enterprise). IFRS belum mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.
SAK diperuntukkan untuk Entitas yang bersifat profitoriented, Nirlaba, UKM (Usaha kecil menengah) yang disebut SAK-ENTAP, dan Perusahaan berbasis syariah.
Akan ada penerapan standar yang bersifat setengah setengah terhadap perusahaan yang berbasis syariah.
2
Kerangka Dasar
Memungkinkan penilaian aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud menggunakan nilai wajar.   Laporan keuangan harus disajikan dengan basis true and fair (IFRS Framework par 46)
Sama seperti IFRS, PSAK memberikan alternatif penggunaan nilai wajar untuk menilai   kembali aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Laporan keuangan disajikan dengan basis “fairly stated” (Kerangka dasar par 46)
3
Pernyataan kepatuhan akan Standar
Entitas harus membuat pernyataan eksplisit tentang kepatuhan akan standar IFRS
Entitas tidak harus membuat pernyataan kepatuhan akan SAK
Harus dibuat pernyataaneksplisit akan kepatuhan pada PSAK di CALK


4
PrinsipKetepatanWaktu(Timeliness)
Tidak diatur secara khusus kapan entitas menyajikan laporan keuangan
Dianjurkan agar entitas menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca
Perlunya penyesuaianaturan terkait dengan kewajibanentitas untuk memenuhi kewajiban perpajakan dalam menyampaikan SPT Tahunan paling lambat tanggal 31 Maret untuk WP Orang Pribadi dan 30April untuk WPBadan

5
Basis Standar
Menganut standar akuntansi berbasis prinsip untuk meningkatkan transparansi,akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan antar entitas secara global.
Menganut standar akuntansi berbasis aturan.
6
PrinsipKonservatif
Tidak lagi mengakui prinsip konservatif, namun diganti dengan prinsip kehati-hatian (Prudence)
Masih mengkui prinsip konservatif


SAK
IAS/IFRS
Sumber
PSAK No.1 ( Revisi 1998),Penyajian Laporan keuang an
IAS, Presentation of Financial Statements
Neraca
Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank
Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar,hanya bila penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu
Laporan Kinerja Keuangan
Laporan laba rugi
Laporan laba rugi komprehensip
Laporan Laba/Rugi
Sama seperti IFRS. Tetapi ,ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang diterima di muka
Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format
Laporan Arus Kas (Format dan Metode)
Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung
Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada isinya. Menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung
Pos Luar Biasa
Item pos luar biasa masih harus dilaporkan
Didalam IFRS dilarang
Penyajian Keuntungan dan kerugian yang diakui/Pendapatan Komperhensif lainnya
Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham 
Menyajikan laporan keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham
Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi
Secara khusus tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak
Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak
Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi
Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS .Informasi yang signifikan aktiva , kewajiban ,pendapatan , dan hasil yang tidak diperlukan
Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas aktiva , kewajiban ,pendapatan dan hasil 
Tanggung Jawab laporan Keuangan
Manajemen
Tidak diatur
Komponen Laporan Keuangan
Neraca, Laporan laba-rugi,Laporan arus kas, Laporan 
Laporan posisi keuangan,Laporan laba-rugi 

Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Menurut Choi dan Muller, ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu:
(1) faktor lingkungan,
(2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
(3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari “theorizing” ke “conceptualizing”.

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Internasional
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Lucas Pacioli (th 1447).

Lucas Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Pacioli-lah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Pacioli namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Pacioli: “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode Venezia yang menjadi acuan Pacioli menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris.

Pacioli memperkenalkan tiga catatan penting yang harus dilakukan:
1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system.

Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.

“Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.

Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat.
Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
1. Sumber pendanaan.
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.

2. Sistem Hukum.
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.

3. Perpajakan.
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.

5. Inflasi.
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.

7. Tingkat Pendidikan.
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.

8. Budaya.                                                                         
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede adalah individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas. 

1.2        Internasionalisasi Pasar Modal

Internasionalisasi pasar modal merupakan salah satu faktor yang penting pada akuntansi internasional, terutama di kalangan para investor. Para pelaku pasar modal dapat melihat perusahaan yang terdaftar diberbagai bursa efek seluruh dunia. Bursa efek menyediakan informasi perusahaan yang menjual sahamnya,baik perusahaan lokal maupun perusahaan asing yang ada di Negaranya. Investor tidak hanya dapat berinvestasi di Negara tempat tinggalnya melainkan dapat berinvestasi ke negara-negara lain sehingga mendapat keuntungan yang besar.
Pertumbuhan pasar modal dan investasi di dunia menyebabkan akuntansi memiliki peran penting dan semakin luas cakupannya dengan internasionalisasi pasar modal ini. Akuntansi mempunyai peran penting dalam pasar modal karena investor dan pelaku pasar modal memerlukan informasi keuangan perusahaan yang membutuhkan dana.
Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Perusahaan yang menerbitkan sahamnya di pasar  modal internasional dapat memperluas jaringan investor, memperoleh investor dari berbagai negara serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk investasi. Bursa efek berperan membantu emiten asing untuk menerbitkan sahamnya di pasar modal dunia dan membatu meningkatkan kredibilitas perusahaan. Namun, perusahaan asing tidak bisa begitu saja menerbitkan sahamnya di pasar modal suatu Negara karena setiap Negara memiliki aturan dan hukum berbeda dalampasar modal. Perusahaan yang ingin menerbitkan sahamnya di Negara lain harus memiliki pengetahuan dan pemahaman  yang memadai mengenai pasar modal di Negara tersebut serta harus mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan menerbitkan saham di pasar modal luar negeri.
Dengan adanya internasionalisasi pasar modal, investor dapat semakin berkembang dan bisa menanamkan modal yang dimiliki nya di perusahaan manapun yang diinginkan di dunia, pihak yang memerlukan dana (perusahaan) dapat memperoleh dana dari investor di seluruh dunia. Serta dapat mempererat hubungan suatu Negara dengan Negara lainnya, dapat semakin menjalin hubungan yang baik dan saling menguntungkan.





BAB III

PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional (non domestic), perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Yang perkembangannya didipengaruhi beberapa faktor, diantranya:
1.Sumber pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat Pendidikan
8. Budaya
Pasar modal juga berperaan atas perkembanagan akuntansi Internasional. Penyususnan laporan keuangan dapat menggunakan basis SAK dan juga IAS tergantung kebijakan yang digunakanan dalam negara tersebut.

3.2        Saran

Penulis berharap makalah yang disusun dapat bermanfaat dan memberikan informasi yang beguna, atas Akuntansi Internasiaonal, Pasar Modal, Standar SAK dan IAS.

Namun penulis menyarankan agar pembaca mengambil data atau kesimpilan dari beberapa sumber agar data lebih akurat. Semoga pembaca dapat mengkoreksi makalah yang penulis susun agar informasi yang di suguhkan dapat lebih aktual.

No comments:

Focallure Trio Blush Highlighter Palette atau Ultra Glow Beam Baked Powder, Bagus yang mana ?

 Welcome backk !!! Review kali ini Focallure Trio Blush Highlighter Palette atau Ultra Glow Beam Baked Powder, Bagus yang mana ya ? Seb...

@way2themes